Kamis, 14 Desember 2017

PENTINGNYA MENGENAL PENYAKIT DISTEMPER YANG MEMATIKAN PADA ANJING


Apa itu Canine Distemper / Distemper anjing?

foto

Canine distemper / Distemper anjing adalah virus yang menyerang saluran pernafasan, pencernaan, sistem syaraf pusat, serta selaput konjungtiva mata pada anjing. Penyakit ini memiliki tingkat kematian yang sangat tinggi pada anjing.

Apa saja gejala-gejala Distemper?

foto

Distemper menyebabkan gejala pada beberapa sistem tubuh, termasuk saluran pencernaan, saluran pernapasan, otak dan sumsum tulang belakang. Munculnya gejala dari distemper bisa bervariasi, mulai dari penyakit ringan sampai penyakit yang sangat fatal.
Berikut gejala-gejalanya :
  • Demam 
  • Cairan keluar dari mata dan hidung
  • Lesu, batuk, sesak nafas, kehilangan nafsu makan,muntah dan diare
  • Pengerasan tapak kaki dan hidung (distemper kadang-kadang disebut penyakit hardpad)
foto
  • Peradangan pada berbagai bagian mata
  • Rentan terserang infeksi sekunder oleh bakteri terutama pneumonia
  • gejala neurologis bervariasi seperti:
    - Otot berkedut
    - Kelemahan atau kelumpuhan
    - kejang tidak terkendali di beberapa bagian tubuh (kejang yang dicirikan dengan adanya pengeluaran liur tak terkendali dan gerakan mengunyah seperti sedang mengunyah permen karet)
    - gerakan yang tidak terkordinasi
    - peningkatan sensitivitas terhadap sentuhan atau rasa sakit
Bagaimana anjing bisa terkena Distemper?

foto

Virus ini ditularkan dari satu anjing ke anjing lain melalui kontak langsung dengan urin segar, darah atau air liur. Selain itu, bersin, batuk dan berbagi mangkuk makanan dan air pada anjing termasuk cara yang mungkin bagi virus untuk ditularkan.

Kapan waktu untuk memeriksakan anjing ke dokter hewan?

foto

Segera! Periksakan kepada dokter hewan segera jika Anda mencurigai anjing anda telah terinfeksi dengan virus distemper. Virus ini menyebar dengan cepat dan harus diobati secepat mungkin begitu ditemukan.

Bagaimana cara mendiagnosa distemper?

foto

Tes distemper memang ada, tetapi hasilnya tidak selalu dapat diandalkan. Dokter hewan harus melihat gambar secara keseluruhan termasuk gejala spesifik anjing dan riwayat kesehatannya. Hasil positif dapat membantu memastikan adanya infeksi virus ini, namun anjing dengan hasil tes negatif pun masih bisa terinfeksi.

Anjing apa yang rawan terhadap penyakit Distemper?

foto

Anak anjing dan anjing remaja yang belum divaksinasi paling rentan terhadap virus distemper. Anak anjing yang lebih muda dari usia tujuh minggu, lahir dari ibu yang belum divaksinasi terhadap virus distemper, sangatlah rentan. Setelah terinfeksi, anak anjing akan sangat lemah. Seringkali virus akan menjalar ke otak, menyebabkan kejang, gemetar dan menggigil. Dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah bisa menyebabkan anjing yang terinfeksi  memiliki kemungkinan terkena infeksi sekunder seperti pneumonia (radang paru-paru).

Bagaimana cara mencegah Distemper?

foto

Pastikan anjing Anda telah menyelesaikan seri vaksinasi Distemper. Jika Anda memiliki anak anjing, pastikan ia mendapatkan vaksinasi pertama di usia enam sampai delapan minggu. Pastikan untuk menjauhkannya dari setiap anjing atau lingkungan yang terinfeksi sampai dia selesai dengan vaksinasinya pada usia empat atau lima bulan. Juga, pembersihan secara rutin di rumah Anda (atau kandang) akan memastikan bahwa virus tidak berada dalam lingkungan tempat tinggal anjing Anda.

Bagaimana Distemper diobati?

foto

Saat ini tidak ada obat yang mampu menghancurkan virus distemper. Sebaliknya, cara utama mengobatinya adalah dengan perawatan yang mendukung. Dokter hewan dapat memberikan cairan infus untuk mencegah dehidrasi dan antibiotik untuk menangkal infeksi sekunder sementara lain, anjing yang terinfeksi sedang membangun respon kekebalan tubuhnya. Beberapa anjing mampu bertahan dari penyakit ini, sedangkan untuk anjing lainnya distemper bisa berakibat fatal.

Apakah ada masalah kesehatan yang akan timbul setelah sembuh dari distemper?
foto

Anjing yang sembuh dari distemper mungkin akan mengalami kejang atau gangguan sistem saraf pusat yang mungkin akan muncul setelah bertahun-tahun kemudian (kadang di usia tua mereka). Mereka juga dapat mengalami kerusakan otak dan saraf permanen, dan gejala-gejala ini juga mungkin tidak akan muncul sampai beberapa tahun kemudian.

Sumber :
aspca.org
vetmedicine.about.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar